Akuntansi Internasional #
Nama : Indina Tarziah
Npm : 23212683
Kelas : 4EB24
BAB
VIII
PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
- Pengertian Perubahan Harga
Perubahan
harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam
suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan
atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut
sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi
(deflation).
Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Jadi laju
inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin berkisar sekitar 5%, sementara
harga satu unit apartemen dengan satu kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50%
selama periode yang sama.
B. Laporan Keuangan Memiliki Potensi
Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga
Selama
periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya
jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang
lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai
lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi :
1) proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis,
2) anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan
3) data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba
yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a.
Kenaikan dalam proporsi pajak.
b.
Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c.
Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d.
Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
- Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
1. Model historical cost-constant purchasing
power – daya beli tetap-biaya historis: jumlah mata uang yang disesuaikan
dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum
2. Model currett-cost – biaya-kini
·
aset
dinilai dari biaya kininya daripada biaya historisnya
·
laba
dideinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan
3. Biaya Kini disesuaikan dengan tingkat harga umum,
merupakan gabungan dari Model historical cost-constant purchasing power dan
Model currett-cost, menggunakan indeks harga umum maupun khusus.
- Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Penyesuaian Tingkat
Harga Umum. Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga
umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau
ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian
rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan
harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya
akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya
tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban
depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan
biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu
saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan
untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat
dengan transaksi kini.
Penyesuaian Biaya Kini.Model biaya kini
berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama,
aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua,
laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam
suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
INDEKS HARGA
Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah
uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir
periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya historis).
Rumus yang digunakan adalah:
GPLC / GPLtd x
Jumlah Nominaltd = PPEC
dimana,
GPL = indeks harga umum
c
= tahun berjalan
td =
tanggal transaksi
PPE = setara daya beli
umum
- Penyesuaian Biaya-Kini
Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi
konvensional, yaitu:
·
Aset
dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
·
Laba
didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil
tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.
- Biaya Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga Umum
Kebijakan akuntansi:
1. Dasar Penyajian
2. Komparabilitas
3. Persediaan
4. Aset Tetap
5. Penyusutan
6. Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7. Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang
saham
8. Laba atau rugi dari posisi moneter
- Pendekatan
Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara
Sudut
Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai
negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga
mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan
pandangan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi.
Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada
saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
Amerika Serikat
Pada
tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement
of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan
dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang
memiliki persediaan dan aktiva tetap.
Banyak
pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33
mengemukakan bahwa :
1. Pengungkapan
ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2. Biaya
untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3. Pengungkapan
daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan
data biaya kini.
Inggris
Komite
Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting
Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
1. Apabila
standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16
mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2. Apabila
penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta
pencatatan penjelasan.
Standar
di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1. Menyajikan
akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap
biaya historis.
2. Menyajikan
akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun
pelengkap biaya kini.
3. Menyediakan
akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi
biaya historis yang memadai.
- International Accounting Standards Board (IASB)
IASB
telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata
uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami
hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan
pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada
kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai
dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk
angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang
terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam
laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
a. Fakta
bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah
dilakukan
b. Kerangka
dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu
penilaian biaya historis atau biaya kini
c. Identitas
dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya
selama periode pelaporan
d. Keuntungan
atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut
Isu- isu mengenai inflasi
Terdapat
4 isu akuntansi inflasi diantaranya :
a. Apakah
dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
b. Perlakuan
akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
c. Akuntansi
inflasi luar negeri.
d. Menghindari
fenomena kejatuhan ganda.
Referensi :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
http://mmpuudh.blogspot.co.id/2015/04/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar