Minggu, 01 Desember 2013

Indina Tarziah
2EB24
23212683

Tugas II Ekonomi Koperasi (Kasus koperasi)

APEC Tak Berdampak bagi Kemajuan Koperasi RI?

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I) memandang pesimistis kontribusi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) terhadap pembangunan ekonomi inklusi versi koperasi.

Pengamat LSP2I, Ilham Nasai, mengatakan, APEC Summit 2013 kurang membawa manfaat lantaran Indonesia hanya dijadikan sebagai obyek pelaku usaha perdagangan. Hal itu disebabkan inkonsistensi pemerintah ketika menyetujui traktat APEC yang tidak ditindaklanjuti di level mikro seperti koperasi.

“Saya melihat pemerintah lebih ramah dan membuka tangan kepada asing dibanding pelaku usaha di sektor domestik,” ungkap Ilham mengawali diskusi bertajuk “Menimbang Dampak APEC bagi Koperasi Indonesia” di Jakarta, Senin (7/10/2013).

Salah satu yang menjadi kecemasan koperasi adalah kecenderungan deregulasi penurunantarif bea masuk. Ilham menengarai hal tersebut dapat mendesak produk-produk domestik termasuk koperasi untuk secara terbuka bersaing dengan korporasi multinasional.

Jumlah koperasi yang tak lebih dari 193.000 badan usaha bisa merosot, tutup, lantaran tak mampu bersaing langsung dengan megakorporasi asing. Sayangnya, Ilham tidak menyebutkan data-data di mana forum kerja sama tersebut dapat menekan koperasi.

Yang jelas, sambung dia, salah satu indikatornya, selama ini tidak ada satu pun koperasi yang bisa menjadi pelaku ekspor. Kalaupun ada sektor ekonomi kerakyatan yang bisa melakukan kegiatan ekspor, seperti contoh pertanian, itu bukanlah berbadan hukum koperasi, melainkan swasta.

Begitu pula dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurut Ilham, meski ekonomi kreatif mampu mengembangkan bisnis sampai ekspor, itu pun belum cukup menunjukkan kemajuan koperasi.

“Di industri kreatif tidak didorong kolektivisme. Jadi walaupun ekonomi kerakyatan dan bisa mengekspor, tidak ada semangat koperasi. Pemerintah juga mengarahkan industri kreatif menjadi sektor yang individualistis,” sebutnya.

Ini dikuatkan dengan angka yang disebut pembicara lain, Dani Setiawan, yakni porsi volume usaha koperasi yang hanya Rp 119 triliun, atau hanya 1,2 persen dari total volume transaksi 2012.

Dari sini Dani menilai, perekonomian Indonesia masih dikuasai oleh korporasi besar, yang sebagian besarnya pun dimiliki oleh asing.

“Kegiatan APEC sebenarnya tidak sedang membicarakan sektor koperasi ini, di mana koperasi menjadi arah pembangunan ekonomi. APEC hanya memfasilitasi kepentingan multinasional dari 1.200 CEO yang sedang berkumpul itu,” sambung Dani.


Analisis :

Menurut saya setelah membaca kasus koperasi tersebut,APEC 2013 yang di selenggarakan beberapa waktu lalu di bali, Indonesia yang menghadirkan 21 pemimpin Negara dan 1200 CEO dunia untuk membuka perdagangan bebas. Hal ini akan semakin menurunkan daya saing Indonesia di tengah desakan pembukaan pasar bebas di kawasan asia pasifik, ini akan mencederai semangat rakyat Indonesia yang tengah bangkit membangun ekonomi alternatif yang berasas solidaritas UMKM dan koperasi yang belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia.

Pemerintah pun lebih ramah dan membuka tangan kepada asing dibanding pelaku usaha di sektor domestik. Ketika penurunan tarif bea masuk itu akan menjadi kecemasan koperasi hal tersebut dapat mendesak produk-produk domestik termasuk koperasi untuk secara terbuka bersaing dengan korporasi multinasional. Jumlah koperasi yang ada di indonesia bisa merosot, bahkan tutup, lantaran tak mampu bersaing langsung dengan megakorporasi asing.

Sampai saat ini tidak ada koperasi yang bisa menjadi pelaku ekspor. Saat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu mengembangkan bisnis sampai ekspor, itu pun belum cukup menunjukkan kemajuan koperasi. Peran pemerintah sangat penting dalam memajukan koperasi di Indonesia dengan pengawasan yang baik dan masyarakat turut beperan aktif dalam pengembangan koperasi.

Koperasi di Indonesia masih bisa bersaing secara global bila dikelola dengan baik dan professional. Koperasi harus dibangun dari sumber yang tepat baik pendanaannya maupun entitas. Media massa turut berperan aktif menyosialisasikan perkembangan dan kemajuan koperasi di tanah air untuk mensejahterakan rakyat.

Minggu, 27 Oktober 2013

TUGAS 1 EKONOMI KOPERASI

Nama   : Indina Tarziah
Kelas   : 2EB24
Npm    : 23212683

ANALISA PERBEDAAN ISI/KETENTUAN UU NO.12 TAHUN 1967 DAN UU NO.25 TAHUN 1992

Koperasi Indonesia lahir pada tanggal 12 Juli 1947, sejak lahirnya telah terdapat 3 undang – undang  mulai dari UU No 12 Tahun 1967, UU No 25 Tahun 1992 dan dan yang terbaru adalah UU No 17  tahun 2012. Beberapa fase perubahan mengenai peraturan koperasi indonesia dari ketiga undang –undang itu adalah koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat (UU No 12/1967), Koperasi sebagai badan usaha (UU No 25/1992) dan Koperasi sebagai badan hukum (UU No 17/2012).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967 Tentang Perkoperasian


Koperasi berlandaskan hukum

Koperasi berbentuk Badan Hukum Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian,”Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”(pasal 3 UU No.12/1967). Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak.
Pengertian Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi yang meliputi bidang-bidang idiil, organisasi dan usaha.

Undang-undang Republik Indonesia No.12 tahun 1967 terdiri dari 16 BAB 58 Pasal. Dalam undang-undang ini koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat. Bagian 3 Azas Koperasi Pasal 5 menyebutkan bahwa Azas Koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan. BAGIAN 11 Permodalan Koperasi Pasal 32 menyebutkan bahwa Modal Koperasi terdiri dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-sumber lain. Simpanan anggota di dalam Koperasi terdiri atas: simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Simpanan sukarela dapat diterima oleh Koperasi dari bukan anggota. Pasal 33 Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi. Simpanan wajib dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat Anggota

UU No. 12 tahun 1967 BAGIAN 12 Sisa hasil usaha Koperasi (SHU) Pasal 34 menjelaskan bahwa Sisa hasil usaha Koperasi adalah pendapatan Koperasi yang diperoleh di dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan. Sisa hasil usaha berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan juga bukan anggota. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi untuk: Cadangan Koperasi, Anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya, Dana Pengurus, Dana pegawai/Karyawan, Dana Pendidikan Koperasi, Dana Sosial, Dana Pembangunan Daerah Kerja. Sedangkan Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota dibagi untuk: Cadangan Koperasi, Dana Pengurus, Dana Pegawai/Karyawan, Dana Pendidikan Koperasi, Dana Sosial, Dana Pembangunan Daerah Kerja. 
Pasal 35 menyebutkan bahwa Koperasi mengatur pemupukan dan penggunaan cadangan yang cara-caranya ditetapkan di dalam Anggaran Dasar. Pada pembubaran Koperasi sisa kekayaan Koperasi setelah dipergunakan untuk menutup kerugian-kerugian Koperasi dan biaya-biaya penyelesaian, diberikan kepada perkumpulan Koperasi atau kepada Badan lain yang azas dan tujuannya sesuai dengan koperasi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah “badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Pengertian Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi.

Setiap Undang-Undang koperasi senantiasa merumuskan tentang makna koperasi. Contohnya pada UU No. 12 Tahun 1967 yang digantikan oleh UU No. 25 Tahun 1992. Undang-undang Republik Indonesia No.25 tahun 1992 terdiri dari 15 BAB 67 Pasal. Seperti diketahui dalam Bab I ayat 1 mengenai Ketentuan Umum Koperasi yaitu Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Pada Bab II Bagian Pertama Landasan dan Asas Pasal 2 menyebutkan bahwa Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas Kekeluargaan.

Koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang. Sedangkan Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi. BAB VII MODAL Pasal 41 menyebutkan bahwa Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari : Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Dana Cadangan, Hibah. Dan sedangkan Modal Pinjaman dapat berasal dari : Anggota, Koperasi lainnya dan/atau anggotanya, Bank dan lembaga keuangan lainnya, Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, Sumber lain yang sah.

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992.
Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).

UU No. 25 tahun 1992 BAB IX SISA HASIL USAHA (SHU) Pasal 45 menjelaskan bahwa Sisa hasil usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,penyusutan ,dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan ,dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk pendidikan Perkoperesian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Besarnya Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

REFERENSI :           

Rabu, 09 Oktober 2013

Nama : Indina Tarziah
Npm  : 23212683
Kelas : 2EB24

Bab II 
SISTEM PERENCANAAN SDM
1.     Pengertian dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.
Tujuan perencanaan SDM :
a.       Memperbaiki pemanfaatan sumber daya manusia
b.      Menyesuaikan aktivitas sumber daya manusia dan kebutuhan di masa depan secara efisien.
c.       Meningkatkan efisiensi dalam menarik pegawai baru.
d.      Melengkapi informasi sumber daya manusia yang dapat membantu SDM dan unit organisasi lain.

2.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan SDM

Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga yang sering terjadi merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dahsyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
3.     Hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai terdahadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut:
a.    Anggaran merupakan pusat pertemuan antara politik dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana konflik-konflik politik diatasi dan diterjemahkan ke dalam program-program kongkret melalui pengalokasian sumber-sumber daya  yang langaka ke tujuan-tujuan program
b.    Karena gaji dan tunjangan-tunjangan merupakan 50 hingga 70 % dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah  kedudukan yang dialokasikan untuk suatu instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan proses persetujuan merupakan sarana melalui mana lingkup dari pada  administrasi publik berhubungan dengan konteks politik lebih luas.
c.   Perencanaan sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjembatani antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan imbalan/kompensasi.

4.     Anggaran dan Manajemen Keuangan
Pengertian Anggaran
        Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.

        Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
manfaat penyusunan anggaran adalah :
a.       Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.
b.      Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perunahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik.
c.       Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh karenanya system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antarbagian (divisi)
d.      Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat. Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarangan tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.
e.       Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya.
Tujuan Anggaran
Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :
a.       Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
b.      Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
c.       Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok  dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
d.      Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
e.       Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
            Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen keuangan :
1.      Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.      Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.      Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.      Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.      Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.      Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.      Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.      Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.
5.     Forecasting sumber daya manusia
       Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:
a.       Inkrementalisme/dekrementalisme
Merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan-kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.
b.      Collective opinion
Teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data tersebut.
c.       Categorical and Cluster forecasting
Teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
d.      Modeling
 Metode ini menggunakan matematis dan komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi, jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.



REFERENSI :


Jumat, 12 April 2013


TULISAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2

Nama   : Indina Tarziah
NPM   : 23212683
Kelas   : 1EB18

BISNIS BUSANA MUSLIM



I.                   PENDAHULUAN

Memulai suatu usaha pasti akan menjadi hal yang tidak mudah pada awalnya. Dengan adanya niat dan tekad yang kuat, maka sebuah bisnis bisa bertahan dan melejit asalkan ada usaha untuk mewujudkannya. Banyak jenis usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Bisnis pakaian termasuk bisnis busana muslim bisa menjadi salah satu jenis bisnis yang memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Saat ini semakin banyak perempuan yang berbisnis pakaian muslim. Tidak hanya para artis yang menggeluti bisnis ini, masyarakat umum pun juga telah mulai menjalankan bisnis pakaian muslim. Produk pakaian muslimah sangat banyak dicari pembeli pada saat hari raya islam seperti idul adha dan idul fitri terutama dibulan puasa atau menjelang lebaran. Model produk pakaian muslim saat ini semakin variatif dan menarik juga tidak ketinggalan jaman, modis dan nyaman dipakai. Selain butik pakaian muslim kita pun dapat menjual berbagai aksesoris lainnya seperti jilbab, kerudung, mukena, kopiah, sarung dll. Jenis pakaian muslim dan muslimah yang cukup khusus ini membuat bisnis pakaian muslim akan sangat menguntungkan.


II.                ISI

Saat ini banyak kita lihat adanya butik yang menjual jilbab dan busana muslim beserta perlengkapannya. Mulai dari gamis atau abaya, baju koko, kebaya muslim, mukena, sajadah, peci, sarung dan berbagai aksesoris lainnya. Biasanya butik baju muslim tersebut pasti menjual jilbab dan kerudung. Ada butik yang hanya menjual jilbab saja dengan berbagai aksesorisnya. Seperti jilbab yang terbuat dari bahan katun, sifon, sutra, spandek dan berbagai jenis lainnya. Saat ini banyak kita temui wanita berjilbab mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Berbagai macam model jilbab seperti model pashmina, segi empat, jilbab langsung pakai, sampai jilbab anak. Berbagai jenis dan bahan jilbab menjadikan banyak pilihan bagi konsumen untuk memilih sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan model yang berkembang. Semua memiliki pangsa pasar masing-masing sesuai dengan minat konsumen.

Bisnis jilbab mulai menjamur di kalangan wanita muslimah. Hal ini terjadi karena kebutuhan dan keinginan akan jilbab yang meningkat tajam. Produk ini sangat banyak dicari pembeli pada saat hari raya islam terutama saat memasuki bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Banyak wanita dan remaja putri yang mengenakan jilbab atau kerudung untuk memepercantik penampilan mereka saat bersilaturahmi kepada sanak keluarga.

Dalam bisnis busana muslim ini pelaku usaha mencoba untuk mengikuti perubahan tren mode pakaian muslim untuk membuat bisnis mereka lebih maju. Mereka melakukan inovasi agar menarik perhatian para muslim dan muslimah untuk mau mengenakan pakaian yang tertutup. Bisnis jilbab dan kerudung adalah salah satu bisnis yang memiliki kemungkinan rugi yang sangat kecil karena jilbab dan kerudung merupakan produk yang tidak mudah rusak dengan penyimpanan yang benar, keterampilan dalam menciptakan inovasi serta mengkombinasikan jilbab dan kerudung dengan gaya yang up to date akan membuat kerudung dan jilbab tersebut walaupun bermodel lama tetap akan laku dijual.

Berbagai macam pernak-pernik atau aksesoris sebagai pelengkap jilbab dan kerudung banyak dicari oleh wanita muslimah agar mempercantik jilbab yang dikenakan. Karena kebutuhan akan aksesoris pelengakap ini, maka ketika kita berniat untuk mendirikan bisnis jilbab dan kerudung, aksesoris pelengkap bisa menjadi tambahan pemasukan bagi perkembangan bisnis pakaian muslim ini.

Bisnis ini bisa dilengkapi dengan teknik pemasaran online yang mengandalkan internet sehingga penjualannya menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, dengan mengirimkan barang lewat jasa pengiriman paket. Kita juga bisa melakukan promosi dengan memanfaatkan jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook atau bisa juga membuat sebuah website seperti blog, wordpress dan lainnya yang akan memajang berbagai produk jilbab dan kerudung dari koleksi yang kita miliki kemudian mengupload foto produk dan menerima pemesanan secara online. Bisa juga menawarkan produk melalui smartphone semacam blackberry.

Bisnis ini juga bisa dilakukan di rumah seperti bisnis rumahan yang akan menghemat biaya dari biaya sewa tempat, sewa operasional dan biaya transportasi karena dapat memanfaatkan rumah sebagai sarana prasarana usaha busana muslim seperti jilbab dan kerudung dan kebanyakan dijalankan oleh ibu-ibu rumah tangga yang ingin berbisnis untuk menambah pemasukan keluarga. Cara pemasaran bisa dilakukan dengan mempromosikan jilbab dan kerudung kepada tetangga, teman penganjian, saudara dan berbagai sarana lainnya. 


III.             PENUTUP

Bisnis busana muslim seperti jilbab dan kerudung mulai banyak diminati oleh wanita muslimah karena kebutuhan dan keinginan yang meningkat tajam. Bisnis busana muslim bisa menjadi salah satu jenis bisnis yang memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Dalam bisnis busana muslim ini pelaku usaha mencoba untuk mengikuti perubahan tren mode pakaian muslim untuk membuat bisnis mereka lebih maju. Mereka melakukan inovasi agar menarik perhatian para wanita muslimah.


IV.             DAFTAR PUSTAKA

Kamis, 11 April 2013


Tugas kedua perekonomian Indonesia.

Dinda Tamara Putri (22212189)
Indina Tarziah (23212683)
Maytias Tri Pratiwi (24212505)
Siti Rokayah (27212086)

Kelas 1EB18

1. Jelaskan berbagai hambatan yang dihadapi oleh Indonesia dalam melaksanakan perdagangan antar mancanegara !

Jawaban :
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan Indonesia dalam perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang dialami Indonesia dalam perdagangan internasional.
1. Perbedaan Mata Uang Antar Negara Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
2 . Kualitas Sumber Daya yang Rendah Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
3 . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai
risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
4 . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
5 . Terjadinya Perang Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
6 . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

2. Bagaimana perkembangan neraca pembayaran Negara Indonesia untuk 5 tahun terakhir dan berikan ilustrasinya dalam bentuk table selama 5 tahun tersebut ?

Jawaban :
Kinerja perdagangan luar negeri Indonesia dapat diamati dalam neraca pembayaran (balance of payment, BOP).  Menunjukkan bahwa perkembangan ekspor dan impor senantiasa menunjukkan surplus.  Pada tahun 2009 data neraca transaksi berjalan (current account) menghasilkan surplus 10.7 miliar dolar. Kondisi optimis tersebut juga terlihat dari neraca modal (capital account), dimana sudah recovery sesudah mengalami krisis pada tahun 2008, ditunjukkan dengan angka tahun setelah krisis tersebut. Meskipun demikian, fenomena krisis tersebut masih mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang positif, sementara negara-negara lain menunjukkan pertumbuhan negative.
Selama ini banyak kritikan ditujukan kepada kinerja ekonomi nasional.  Hal ini disebabkan kinerja positif ekonomi makro tidak sejalan dengan kinerja mikro.  Bahkan kinerja mikro telah menunjukkan tanda-tanda deindustrialisasi.  Para pakar mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional lebih banyak diakibatkan oleh faktor konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
Deindustrialisasi ditunjukkan dengan menurunnya pertumbuhan industri pengolahan yang jauh di bawah rata-rata nasional.  Adapun peningkatan konsumsi rumah tangga dan pemerintah secara tidak langsung ditunjukkan dengan pertumbuhan jasa-jasa, keuangan, persewaan, dan jasa; bangunan, transportasi, listrik, gas dan air minum.  Tentu saja hal ini memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi yang tidak sustainable, karena pertumbuhan industri pengolahan merupakan faktor penting bagi pemecahan masalah transformasi struktur ekonomi dan tenaga kerja; selain faktor transfer teknologi dan pengembangan usaha kecil dan menengah.
Neraca Pembayaran Indonesia ini berisi penjelasan tentang kerangka konseptual statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) serta sumber data dan metode yang digunakan dalam penyusunannya.
TOTAL
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (BALANCE OF PAYMENT)
Juta USD (millions of USD)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
2012
TRANSAKSI BERJALAN
126
10.628
5.144
1.685
-24.183
BARANG
22.916
30.932
30.627
34.783
8.417
Ekspor
139.606
119.646
158.074
200.788
188.146
Impor
-116.690
-88.714
-127.447
-166.005
-179.729
JASA-JASA
-12.998
-9.741
-9.324
-10.632
-10.770
PENDAPATAN
-15.115
-15.140
-20.790
-26.676
-25.839
TRANSFER BERJALAN
5.364
4.578
4.630
4.211
4.009
TRANSAKSI MODAL & FINANSIAL
-1.822
4.852
26.620
13.567
24.911
TRANSAKSI MODAL
294
96
50
33
37
TRANSAKSI FINANSIAL
-2.126
4.756
26.571
13.534
24.873
TOTAL (I + II)
-1.707
15.481
31.765
15.252
728
SELISIH PERHITUNGAN BERSIH
-238
-2.975
-1410
-3.395
-563
NERACA KESELURUHAN (III  + IV)
1.945
12.506
30.285
11.857
165
CADANGAN DEVISA DAN YANG TERKAIT
-1.945
-12.506
-30.285
-11.857
-165

REFERENSI: