Nama : Indina Tarziah
Npm : 23212683
Kelas : 2EB24
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga yang sering terjadi merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dahsyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
Npm : 23212683
Kelas : 2EB24
Bab II
SISTEM
PERENCANAAN SDM
1. Pengertian dan Tujuan Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya
manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya
manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus
diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan
perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang
jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga
kerja yang diperlukan.
Tujuan perencanaan SDM
:
a.
Memperbaiki pemanfaatan sumber daya
manusia
b.
Menyesuaikan aktivitas sumber daya
manusia dan kebutuhan di masa depan secara efisien.
c.
Meningkatkan efisiensi dalam menarik
pegawai baru.
d.
Melengkapi informasi sumber daya manusia
yang dapat membantu SDM dan unit organisasi lain.
2.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Perencanaan SDM
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga yang sering terjadi merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dahsyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
3. Hubungan antara Perencanaan SDM
dengan Anggaran
Antara manajemen sumber
daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai
terdahadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada hubungan ini.
Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut:
a. Anggaran
merupakan pusat pertemuan antara politik dengan administrasi publik, dan
merupakan proses lewat mana konflik-konflik politik diatasi dan diterjemahkan
ke dalam program-program kongkret melalui pengalokasian sumber-sumber
daya yang langaka ke tujuan-tujuan program
b. Karena
gaji dan tunjangan-tunjangan merupakan 50 hingga 70 % dari pengeluaran instansi
pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan
eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran
untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan oleh lembaga
legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program instansi adalah
pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan yang dialokasikan untuk
suatu instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi
jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan
proses persetujuan merupakan sarana melalui mana lingkup dari
pada administrasi publik berhubungan dengan konteks politik lebih
luas.
c. Perencanaan
sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang
menjembatani antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti
seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan
imbalan/kompensasi.
4. Anggaran dan Manajemen Keuangan
Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
manfaat penyusunan
anggaran adalah :
a.
Adanya perencanaan terpadu. Anggaran
perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan
untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara
menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat
digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.
b.
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen
puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan
membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang
operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam
melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan
perusahaan untuk mengantisipasi perunahan dalam lingkungan dan melakukan
penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik.
c.
Sebagai alat pengkoordinasian kerja.
Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran
memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh karenanya
system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan
antarbagian (divisi)
d.
Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran
memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan
dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai
kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis
dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan
dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat. Hal ini mengingat
standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarangan tersebut mungkin
merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau
ketidakpuasan. sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan
biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.
e.
Sebagai alat evaluasi kegiatan
perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan
akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan
langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan
cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap
paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga
bagi penyusunan anggaran selanjutnya.
Tujuan Anggaran
Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :
Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :
a.
Untuk menyatakan harapan/sasaran
perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan
memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
b.
Untuk mengkomunikasikan harapan
manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung,
dan dilaksanakan.
c.
Untuk menyediakan rencana terinci
mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan
yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
d.
Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang
akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
e.
Untuk menyediakan alat pengukur dan
mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang
mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau
perusahaan.
Tujuan Manajemen
Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian
apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin. Seorang manajer
juga harus mampu menekan arus peredaran uang
agar terhindar dari tindakan yang
tidak diinginkan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini penjelasan
singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen keuangan :
1. Perencanaan
Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4. Pencarian
Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan
Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana
tersebut.
6. Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
7. Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan
keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi.
5. Forecasting sumber daya manusia
Ada
beberapa metode forecasting sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:
a.
Inkrementalisme/dekrementalisme
Merupakan
metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam
kebutuhan-kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.
b.
Collective opinion
Teknik
ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar
organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data
tersebut.
c.
Categorical and Cluster forecasting
Teknik
kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok
kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok bersama
kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum. Ini sering
dipakai dalam organisasi yang besar.
d.
Modeling
Metode ini menggunakan matematis dan komputer
dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan
permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi ini didasarkan pada
keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan, persaingan para
majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi, jumlah lowongan dan
praktek rekruitmen.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar