Kamis, 02 Oktober 2014

TUGAS 1 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
Nama : Indina Tarziah
NPM : 23212683
Kelas : 3EB24

Pola Pengembangan Paragraf Induktif dan Deduktif

1)      Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraph yang kalimat utama (berupa pernyataan umum) terletak di akhir, diawali kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama. Polanya: khusus-umum, kalimat terakhir berupa kesimpulan yang dapat ditandai dengan kata penghubung jadi, memang, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya, atau begitulah.

Paragraf induktif disusun mengikuti pola penalaran induktif, yaitu pengambilan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan bukti, data, dan fakta tang bersifat khusus. Penyajian paragraph diawali dengan kalimat penjelas berisi bukti, data dan fakta khusus diakhiri dengan kalimat utama atau kesimpulannya. Paragraph induktif digolongkan menjadi tiga, yaitu paragraph generalisasi, analogi dan hubungan sebab-akibat.

Jenis Pengembangan Induktif yaitu :

• Generalisasi
Pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.

• Analogi
Pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain.
Hubungan Kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
·         Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B.
·         Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya.
·         Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.

2)      Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraph yang kalimat utama (berupa pernyataan umum) terletak di awal, selanjutnya diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Polanya : umum-khusus

Paragraph deduktif disusun mengikuti pola penalaran deduktif, yaitu penguraian ke dalam bukti, fakta, data empiris khusus dari sebuah kesimpulan umum yang disajikan. Dengan demikian, penyajian paragraph diawali dengan sebuah kalimat berisi kesimpulan umum untuk diuraikan, dijelaskan, atau dibuktikan dalam kalimat penjelasnya yang bersifat khusus.

Jenis Penalaran Deduktif :

• Silogisme
Pada silogisme terdapat dua premis (pernyataan) dan satu simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (mayor) dan khusus (minor).

• Silogisme negatif
Silogisme negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif.
Dalam silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.

• Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Dari sebuah silogisme dapat dibuat entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun silogisme.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf#Macam-macam_paragraf

PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1

Nama : Indina Tarziah
Npm : 23212683
Kelas : 3EB24

Pengertian Auditing Menurut (Sukrisno Agoes , 2004)
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:

·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Perubahan modal
·         Arus kas
·         Catatan atas laporan keuangan

Catatan-catatan pembukuan :

·         Buku besar
·         Buku pembantu
·         Buku harian
·         Buku kas kecil

Bukti-bukti pendukung :

·         Bukti catatan kas
·         Voucher
·         Faktur

Dokumen lain yang diperiksa :

·         Notulen rapat direksi dan pemegang saham
·         Perjanjian kredit 
·         Akte pendirian
·         Kontrak
·         Dan lain-lain

Kantor Akuntan Publik (KAP)
Big four :
1.      E&Y
2.      Delloit
3.      PWC
4.      KPMG

Tugas Kantor Akuntan Publik (KAP) :
1.      Mengaudit
2.      Jasa pajak
3.      Jasa konsultasi manajer
4.      Jasa akuntan dan banking



IAPI    : Institut Akuntan Publik Indonesia
DSPAP : Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
GAAS : General Accepted Audited Standar

Prinsip Etika

1.      Integritas : harus adil dan berterus terang dalam menjalankan praktiknya.
2.      Objektivitas : tidak berpihak di satu sisi
3.      Kompetensi Profesional dan Kecermatan 
4.      Kerahasiaan
5.      Perilaku Profesional 

Asersi manajemen dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

1.      Keberadaan atau keterjadian (Exsistence or Occurrence)
2.      Kelengkapan (Completeness)
3.      Hak & Kewajiban (Right & Obligation)
4.      Penilaian (Valuation) atau alokasi.
5.      Penyajian & pengungkapan (Presentation & Disclosure)