TUGAS 1 SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
Nama : Indina Tarziah
NPM : 23212683
Kelas : 3EB24
Pola
Pengembangan Paragraf Induktif dan Deduktif
1)
Paragraf
Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraph yang kalimat
utama (berupa pernyataan umum) terletak di akhir, diawali kalimat-kalimat
penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama. Polanya: khusus-umum, kalimat
terakhir berupa kesimpulan yang dapat ditandai dengan kata penghubung jadi,
memang, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya, atau begitulah.
Paragraf induktif disusun mengikuti pola penalaran
induktif, yaitu pengambilan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan bukti,
data, dan fakta tang bersifat khusus. Penyajian paragraph diawali dengan
kalimat penjelas berisi bukti, data dan fakta khusus diakhiri dengan kalimat
utama atau kesimpulannya. Paragraph induktif digolongkan menjadi tiga, yaitu paragraph
generalisasi, analogi dan hubungan sebab-akibat.
Jenis
Pengembangan Induktif yaitu :
• Generalisasi
Pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa
fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
• Analogi
Pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang
memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada
persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang
lain.
♦ Hubungan Kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan
menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya,
jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia
sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat,
akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
·
Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab,
kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A
mengakibatkan B.
·
Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi
akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya.
·
Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat
pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian
seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
2)
Paragraf
Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraph yang kalimat
utama (berupa pernyataan umum) terletak di awal, selanjutnya diikuti dengan
kalimat-kalimat penjelas. Polanya : umum-khusus
Paragraph deduktif disusun mengikuti pola penalaran
deduktif, yaitu penguraian ke dalam bukti, fakta, data empiris khusus dari
sebuah kesimpulan umum yang disajikan. Dengan demikian, penyajian paragraph diawali
dengan sebuah kalimat berisi kesimpulan umum untuk diuraikan, dijelaskan, atau
dibuktikan dalam kalimat penjelasnya yang bersifat khusus.
Jenis
Penalaran Deduktif :
• Silogisme
Pada
silogisme terdapat dua premis (pernyataan) dan satu simpulan. Kedua premis itu
adalah premis umum (mayor) dan khusus (minor).
• Silogisme
negatif
Silogisme
negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif.
Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif.
Dalam
silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.
• Entimem
Entimem
adalah silogisme yang diperpendek. Dari sebuah silogisme dapat dibuat
entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun
silogisme.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf#Macam-macam_paragraf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar