Rabu, 19 Desember 2012

Hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan lapangan pekerjaan dan kemiskinan

Nama             : INDINA TARZIAH
NPM             : 23212683
kelas              : 1EB18

HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN LAPANGAN PEKERJAAN DAN KEMISKINAN

Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
          Secara umum ada tiga faktor utama demografis yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk diantaranya sebagai berikut :
1.     Kelahiran (fertilitas)
2.     Kematian (mortalitas)
3.     Perpindahan (migrasi)
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas apalagi jika pertumbuhan penduduk yang terjadi di Indonesia yang cenderung berdampak negatif, hal ini di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh saran dan prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif, yang dapat ditimbulkan khususnya yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi, pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga menimbulkan pengganguran dimana-mana apalagi di perparah dengan pemusatan-pemusatan lapangan kerja yang cenderung berada di daerah kota-kota besar seperti di Jakarta dan sekitarnya.
Pertumbuhan penduduk kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari pekerjaan.
Dengan pesat nya pertumbuhan penduduk ini banyak terjadinya dampak negatif yaitu sebagai berikut;
·        Terjadinya jumlah pengangguran semakin meningkat
·        kekurangan pangan yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia sehingga menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
·        Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
·        Terjadinya Kriminalitas yang meningkat serta tingkat kemiskinan meningkat. Ini disebabkan tidak sesuai nya jumlah penduduk dan lapangan kerja yang ada di Indonesia. Serta biaya untuk pendidikan pun meningkat sehingga tidak tercipta kualitas suatu penduduk tersebut dan kuantitas terhadap mendapatkan pekerjaan, malah mengakibatkan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang harus dipenuhi yaitu pangan.
Jadi setiap tahun nya pertumbuhan tersebut terus bertambah, inilah yang terjadi kemiskinan yang terus ada yang sulit untuk mengatasi masalah kemisikinan di Indonesia, Indonesia memiliki kekayaan yang alam yang banyak tetapi kita dalam mengolah kekayaan tersebut kurang menanganinya dengan baik.
Usaha yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk antara lain :
·        Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
Dengan menerapakan penambahan lapangan kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan. dengan ini kita dapat ,menyesuaikan sesuai dengan taraf hidup penduduk tersebut, karena pertumbuhan penduduk yang laju taraf hidup manusia semakin meningkat. dan taraf pendidikan di penduduk lebih diperhatikan supaya untuk memasuki lapangan kerja tersebut mereka sesuai dengan gaji atau sesuai kebutuhan mereka.
·        Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
Meningkatkan kesadaran ke masayarakat akan dampak dari lonjak pertumbuhan penduduk, dengan menerapkan di daerah- daerah yang terpencil, serta melalui slogan-slogan yang mengajak untuk melakukan keluarga berencana.
·        Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
·        Melaksanakan program transmigrasi
Mengurangi transmigrasi atau urbanisasi. Banyaknya para masyarakat desa mencari kehidupan layak di kota sehingga mereka berbondong-bondong untuk bekerja di Jakarta, karena di desa mereka kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu pemerintahan menciptakan lapangan kerja yang sebesarnya di daerah desa dan buka di kota pusat. Dengan tanpa adanya keahlian atau pendidikan yang dimiliki kebanyakan para urban pindah kekota sulit mendapatkan pekerjaan, jika kurangnya pengetahuan beralih menjadi kriminal seperti perampokan dll
·        Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana
Pengertian kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.


Penyebab Kemiskinan
Penyebab kemiskinan sangat kompleks, sehingga perspektif dalam melihat berdasarkan persoalan real dalam masyarakat tersebut. Persoalan real dalam masyarakat biasanya karena adanya kecacatan individual dalam bentuk kondisi dari kelemahan biologis, psikologis, maupun kultural sehingga dapat menghalanginya untuk memperoleh peruntungan untuk dapat memajukan hidupnya. Kelompok yang masuk dalam golongan yang tidak beruntung, yaitu kemiskinan fisik yang lemah, kerentaan, keterisolasian dan ketidakberdayaan.
Pada umumnya di Negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
• Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia
Seperti kita ketahui lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk di Indonesia yang tidak memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di Indonesia
• Tidak meratanya pendapatan penduduk Indonesia
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relative tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini yang diusebut tidak meratanya pendapatan penduduk di Indonesia.
• Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk memperoleh pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi pula atau minimal mempunyai memiliki ketrampilan yang memadai dehingga dapat memp[eroleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari sehingga kemakmuran penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan dapat di tanggulangi
 Langkah-langkah kebijakan pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia:
1.     Menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Karena pengangguran merupakan faktor utama penyebab kemiskinan di Indonesia
2.     Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia ,sehingga setiap masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas . Hal ini akan berdampak akan meningkatnya angka kesehatan masyarakat.
3.     Memberantas korupsi, sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat tidak dapat menikmati hak yang sebagai warga negara Indonesia
4.     Menggalakkan program zakat, di Indonesia mayoritas penduduknya adalah agama islam. Dan didalam ajaran islam zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan diantara masyarakat dan untuk mengurangi kesenjangan sosial diantara orang kaya dan miskin. Potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika dapat dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar untuk menciptakan kesejahteraan di masyarakat.
5.     Mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja ) bagi orang kurang mampu sehingga memiliki bekal yang cukup untuk maju di dunia usaha.
6.      Memberi Subsidi bagi orang kurang mampu seperti BLT ( Bantuan Langsung Tunai), subsidi BBM, dan pengobatan gratis bagi orang tidak mampu.
7.      Menarik minat pengangguran dengan menaikkan upah minimum sehingga mereka berhasrat untuk bekerja.
Dengan adanya usaha yang di lakukan pemerintah semua akibat dari pertumbuhan penduduk bisa meminimalisirkan dan apabila diterapkan dengan secara baik dan benar maka masalah kemiskinan bisa teratasi dengan baik. Pemerintah juga harus menerapkan keseimbangan antara penduduk.
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lapangan Pekerjaan
Hampir semua Negara di dunia in termasuk Indonesia tidak mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup menampung angkatan kerjanya. Bukan hanya Negara berkembang yang tidak mampu menyediakan lapangan kerja, tetapi juga Negara-negara maju.
Kurangnya lapangan pekerjaan merupakan masalah yang harus ditangani sungguh-sungguh. Alasannya, bekerja atau tidak bekerjanya seseorang berhubungan langsung dengan kesempatan orang mencari nafkah. Dengan bekerja, seseorang mendapat penghasilan untuk membiayai hidup dan keluarganya.
Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan. Kesempatan kerja di Indonesia di jamin dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi: “ tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.” Dari bunyi pasal 27 ayat 2 UUD 1945 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja. Pemerintah berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi setiap warga negara karena penciptaan lapangan kerja berhubungan dengan peningkatan pendapatan per kapita sekaligus pendapatan nasional.
Jumlah penduduk Indonesia merupakan keempat terbesar di dunia setelah RRC, india, dan amerika serikat. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata 1,49% sehingga pada tahun 2006, jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 222 juta orang (data BPS Maret 2006). Sejalan dengan pertumbuhan penduduk tersebut, jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja juga meningkat. Pada tahun 1980, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 53,3 juta orang. Angka ini naik menjadi 106,8 juta orang pada bulan februari 2006 (data BPS ). Dengan demikian, dapat kita katakan semakain besar jumlah penduduk, semakin besar pula jumlah angkatan kerjanya
Angkatan kerja ini menbutuhkan lapangan pekerjaan. Namun umumnya, baik di Negara berkembang maupun Negara maju, laju pertumbuhan penduuk ( termasuk angkatan kerjanya) lebih besar daripada laju pertumbuhan lapangan kerja. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak berkerja atau menggangur. Dengan demikian, kesempatan kerja dan pengganguran berhubungan erat dengan tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu Negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif, sehingga semakin kecil tingkat pengangguran. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu Negara, semakin kecil pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif, sehingga semakin tinggi tingkat pengangguran.   
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini, apalagi untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Berikut ini adalah beberapa penyebab yang menyebabkan menjamurnya para penganggur di Indonesia.
·        Penduduk yang relatif banyak. Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan social. Kepadatan penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah pengangguran.
·        Pendidikan dan keterampilan yang rendah. Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang bagus.
·        Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja. Sama halnya dengan poin kedua, ketidakterpenuhinya persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan keterampilan yang bagus hanya akan menambahi jumlah pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang tidak  sesuai dengan pasar kerja.
·        Terbatasnya lapangan kerja yang ada. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lulusan yang banyak sekali tiap tahunnya sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
·        Teknologi yang semakin modern. Di era globalisasi ini, teknologi sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan teknologi. Biaya yang dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu pengerjaan.
·        Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka. Apabila mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan ataupun dana pension kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu membuang biaya besar.  Namun sistem ini membuat munculnya pengangguran.
·        Adanya pemutusan kerja dari perusahaan biasanya disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
·        Pemulangan TKI ke Indonesia. TKI yang bermasalah di luar negeri sehingga harus di deportasi ke daerah asalnya tentunya hanya akan menambah daftar panjang para penganggur di Indonesia. Padahal sebenarnya diharapkan TKI tersebut dapat membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini dan menambah devisa Negara.
·        Penyediaan dan pemanfaat tenaga kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

·        Mendorong majunya pendidikan. Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satunya penyebab pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
·        Pemerintah sebaiknya menyediakan atau menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran
·        Mendidirkan tempat-tempat pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di banyak daerah. Hal ini juga termasuk cara mengatasi pengangguran. Sehingga orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah mereka miliki.
·        Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
·        Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
·        Meningkatkan usaha transmigasi
·        Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya
·        Mengintensifkan program keluarga berencana
·        Membuka kesempatan bekerja ke luar negeri

KESIMPULAN    :
Jumlah penduduk yang besar sebagai penyebab timbulnya kemiskinan dan pengangguran, Tinggi rendahnya jumlah penduduk dipengaruhi oleh proses demografi yakni; kelahiran, kematian, dan migrasi. Tingkat kelahiran yang tinggi sudah barang tentu akan meningkatkan tingkat pertumbuhan penduduk. Namun demikian, tingkat kelahiran yang tinggi di Indonesia kebanyakan berasal dari kategori penduduk golongan miskin. pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.
Untuk menciptakan lapangan kerja yang banyak sangat bergantung pada besarnya tabungan nasional (tabungan swasta dan tabungan pemerintah) sangat bergantung pada pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang tinggi memungkinkan pembentukan modal yang lebih besar melalui tabungan. Tabungan tersebut memungkinkan terjadi pembentukan investasi yang mengakibatkan perluasaan dan penciptaan usaha. Hal ini berarti terbuka kesempataan kerja yang lebih besar bagi angkatan kerja.
SUMBER   :
Alam S. 2007. Ketenagakerjaan dan pengangguran.Jakarta: Penerbit Erlangga

Kamis, 29 November 2012

konsep nilai waktu dari uang


Debby Cintia Antika/21212753
Dinda Tamara Putri/22212189
Feby Dharma Pratiwi/22212880
Indina Tarziah/23212683
Maytias Tri Pratiwi/24212505
1 EB 18

Konsep Nilai Waktu Uang
Setiap keluarga baik bapak maupun ibu pasti mengusahakan agar kehidupan keuangan keluarganya berjalan dengan aman dan tentram, terbebas dari berbagai masalah. Bekerja dari pagi sampai petang dilakoninya dengan sabar agar semua kebutuhan serta keinginannya tercapai. Dengan pendapatan bulanan yang diterima tentunya setiap keluarga harus mengalokasikan untuk berbagai kebutuhan keluarga, baik jangka pendek maupun jangka. Setiap harinya kita selalu dihadapi oleh pilihan-pilihan seputar keuangan; BELANJA atau MENABUNG, BELI atau JUAL. Keputusan ini terlihat adalah keputusan saat itu, tapi keputusan yang Anda ambil sekarang akan berdampak dalam jangka panjang.
¡  Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang diterima di masa mendatang.
¡  Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut  menghasilkan bunga.

1.      Nilai Yang Akan Datang
Nilai yang akan datang adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode.
Nilai masa depan uang yang anda tabung atau investasikan hari ini akan tergantung pada:
a.       Besarnya dana yang anda tabungkan
b.      Tingkat suku bunga atau return dari tabungan anda
c.       Lamanya dana tersebut akan ditabungkan
FVn = PV(1 + i)n
d.      FV       = Nilai mendatang dari investasi pada akhir tahun ke-n
e.       I           = tingkat bunga tahunan
f.       PV       = nilai sekarang dari sejumlah uang yang diinvestasikan


Contoh :
PV = Rp 2.000.000
i = 10%     n = 5 tahun
FV5 = 2000000 x (1+0.1)5
                = 2000000 x 1.61051
                = 3221020
Jadi, nilai uang pada 5 tahun kedepan adalah sebesar Rp. 3.221.020,-
Persamaan ini dipergunakan untuk menghitung nilai dari sebuah investasi pada titik waktu di masa mendatang.
2.      Nilai Sekarang
Nilai sekarang adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa mendatang.
¡  Tingkat bunga diskonto (the discount rate) atau bunga yang dipergunakan untuk menghitung nilai sekarang dari nilai yang ditetapkan dimasa mendatang.
¡  Present-value interest factor (PVIFi,n) adalah nilai digunakan untuk menghitung nilai Persamaan awal
FVn = PV(1 + i)n
a)      PV       = FVn (1/ (1 + i)n
b)      PV       = FVn (PVIFi,n)
c)      PV       = nilai sekarang dari sejumlah uang di masa mendatang
d)     FVn      = nilai investasi pada akhir tahun ke-n
e)      PVIFi,n = the present value interest factor
Persamaan ini digunakan untuk menentukan berapa nilai sekarang dari sejumlah uang dimasa mendatang.

Contoh :
1.      Jika dijanjikan mendapat uang sebesar $500,000 pada waktu 40 tahun mendatang, dengan asumsi bunga 6%, berapa nilai sekarang dari uang yang dijanjikan?
PV = FVn (PVIFi,n)
PV = $500,000 (PVIF6%, 40 yr)
PV = $500,000 (.097)
PV = $48,500
Jadi, nilai sekarang dari uang sebesar $500,000 yang dijanjikan pada waktu 40 tahun kemudian bernilai $48,500.
2.      Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalah ini:
A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)= 8849,56

3.      Nilai Masa Datang Dan Nilai Sekarang
·         Nilai masa datang adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode.
·         Nilai sekarang adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa mendatang.

Pada point 1 – 3 terdapat istilah-istilah sebagai berikut :
Pv        = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv        = Future Value (Nilai yang akan datang)
I           = Bunga (i = interest / suku bunga)
n          = tahun ke-n
An       = Anuity atau anuitas
SI        = Simple interest dalam rupiah
P0        = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu

4.      Annuitas
Pengertian
Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang sama untuk jumlah tahun tertentu.
Anuitas dibagi menjadi dua tipe dasar:
1)      Anuitas biasa, yaitu anuitas dengan pembayaran di akhir periode
2)      Anuitas jatuh tempo, yaitu anuitas dengan pembayaran pada awal periode
Dalam anuitas, terdapat juga angsuran dan bunga.
Angsuran adalah suatu pembayaran dengan jumlah tertentu, yang mungkin jumlahnya dapat berbeda dan waktu dapat tidak teratur. Tetapi pada anuitas jumlah pembayaran sama dan jangka waktu juga sama.
Besar anuitas adalah besarnya angsuran ditambah dengan bunga yang diperhitungkan.
Karakteristik Anuitas :
1)      Jumlah yang dibayarkan tiap periodenya sama
2)      Jangka waktunya sama
3)      Suku bunga yang diberlakukan tertentu
Rumus umum anuitas :
                       

Misal :
Pak Thomas tiap bulan membayar kredit rumahnya yang terdiri dari angsuran sebesar
Rp. 300.000,00 dan bunga sebesar Rp. 125.000,00, maka:
anuitas yang dibayarkan adalah Rp. 425.000,00 (Rp.300.000,00 + Rp. 125.000,00).
Artinya:
anuitas kredit rumah yang harus dibayar Pak Thomas tiap bulan sebesar Rp. 425.000,00.

Contoh anuitas : premi asuransi jiwa, pembayaran hadiah lotre, pembayaran dana pensiun, dan lain sebagainya.

Untuk menentukan besarnya anuitas digunakan pula rumus sebagai berikut :



Contoh :
Josima meminjam uang dari Bank BRI sebesar Rp. 10.000.000,00, pembayaran dilakukan dengan cara anuitas dengan memperhitungkan bunga 2% per bulan. Pinjaman lunas selama 3 tahun dengan pembayaran bulanan. Berapa jumlah pembayaran (anuitas) yang harus dibayar Josima tiap bulan?
Penyelesaian :
Diketahui: M = Rp. 10.000.000,00
i   =  2% per bulan
n  = 3 tahun = 36 bulan
Rumus     :

Maka    :

Jadi, besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 329.328,53

Anuitas dan Pembulatan
Bila diperhatikan perhitungan anuitas sebelumnya nilai rupiah kurang realistis, karena hasilnya lebih dari dua angka dibelakang koma, sedangkan kenyataannya pembayaran dalam pecahan rupiah pun sulit dilakukan. Oleh karena itu agar hasilnya lebih realistis dilakukan pembulatan. Pembulatan dapat dilakukan dalam puluhan rupiah, ratusan rupiah atau ribuan rupiah baik keatas maupun kebawah.
Misal nilai anuitas sebesar Rp. 16,461,721.82 dibulatkan sebagai berikut :
Dalam puluhan rupiah menjadi Rp. 16.461.720,00
Dalam ratusan rupiah menjadi Rp. 16.461.700,00
Dalam ribuan rupiah menjadi Rp. 16.462.000,00
Akibat pembulatan tersebut akan terjadi kelebihan atau kekurangan pembayaran. Kelebihan atau kekurangan ini diperhitungkan pada pembayaran anuitas terakhir.
Jadi besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 392.328,53    
Contoh :
Andra meminjam uang sebesar Rp. 50.000.000,00 pinjaman itu akan dilunasi dengan cara anuitas selama 2 tahun yang pembayarannya setiap 6 bulan. Bunga yang ditetapkan 24% per tahun. Hitunglah besarnya Anuitas dan buatlah tabel rencana angsuran !
Penyelesaian :


Diketahui: 
 M = Rp. 50.000.000,00
 i  = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)
n = 2 tahun = 4 semester

Rumus :


Maka  :
 A = 16.461.761,82


Tabel rencana angsuran






Menentukan Angsuran Periode Tertentu



Keterangan 
:
      an   = Angsuran periode tertentu atau ke n
      A   = Anuitas
      M   = Jumlah uang yang dipinjam
      i     = Suku bunga
      n    = Periode tertentu atau ke n

Atau menggunakan table rencana angsuran.


Menentukan Sisa Utang Periode Tertentu





Keterangan :
       a1  = Angsuran periode ke 1 = A - Mi
       A  = Anuitas
       M  = Jumlah uang yang dipinjam
       i    = Suku bunga
       n   = Periode tertentu atau ke n

Dengan tabel :



Menentukan Bunga pada Periode tertentu







 keterangan :

a1  = Angsuran periode ke 1 = A - Mi
A   = Anuitas
M  = Jumlah uang yang dipinjam
i     = Suku bunga
n    = Periode tertentu atau ke n



Dengan tabel:






4.1 Anuitas Biasa
Anuitas biasa atau Ordinary annuity adalah sebuah anuitas yang diperhitungkan pada setiap akhir interval seperti akhir bulan, akhir kuartal , akhir setiap 6 bulan, maupun pada setiap akhir tahun.


Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in - 1 i

Keterangan :
FVn     = Future value ( nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke - n )
PMT    = Payment ( pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode )
i           = Interest rate ( tingkat bunga atau diskonto tahunan )
n          = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas

Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut : 
PVn = FVn1 - 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value ( nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke - n )


4.2 Anuitas Terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )

Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )

4.3 Nilai Sekarang Anuitas
Nilai sekarang anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan.Perhitungan nilai sekarang anuitas juga akan memberikan hasil yang berbeda jika anda melakukan investasi pada awal atau akhir tahun , dimana rumus perhitungannya adalah :

Jika dilakukan pada awal tahun , menjadi :
PV anuitas = nilai investasi x Faktor PV x ( 1 + r )

Jika dilakukan pada akhir tahun , menjadi :
PV anuitas = nilai investasi x Faktor PV


4.4 Nilai Sekarang Dari Anuitas Terhutang
Nilai sekarang dari anuitas terhutang berguna untuk mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran pada awal tahun dengan menggunakan formulasi :
An (Anuitas Terhutang) = PMT ( PVIFA (r,n ) ( 1 + r )

4.5 Anuitas abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan berlangsung terus menerus.

PV ( anuitas abadi ) = pembayaran / Tingkat suku bunga = PMT / i


4.6 Nilai Sekarang Dan Seri Pembayaran Yang Tidak Rata

Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata. Nilai sekarang anuitas abadi = PMTt adalah pembayaran     ditahun t.

Sehingga menjadi :
PV= PMTt(PVIFr,t)

4.7 Periode Kemajemukan Tengah Tahunan Atau Periode Lainnya
Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus kas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus kas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.

4.8 Amortisasi Pinjaman
Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara dicicil selama waktu tertentu. Termasuk didalamnya adalah kredit mobil , kredit kepemilikan rumah , kredit pendidikan , dan pinjaman - pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya ( bulanan , kuartalan , atau tahunan ) , maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi.
Sumber :
·         http://ums.ac.id  
·         http://repository.usu.ac.id 
·         http://geocities.ws 
·          M. Fuad, Christine H.  Pengantar Bisnis . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama