Nama : INDINA TARZIAH
NPM : 23212683
kelas : 1EB18
NPM : 23212683
kelas : 1EB18
HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN
PENDUDUK DENGAN LAPANGAN PEKERJAAN DAN KEMISKINAN
Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi
umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh
terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi
sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu
wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam
persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
Secara umum ada tiga faktor utama demografis yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk diantaranya sebagai berikut :
1.
Kelahiran (fertilitas)
2.
Kematian (mortalitas)
3.
Perpindahan (migrasi)
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan
Pertumbuhan
penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas apalagi jika pertumbuhan
penduduk yang terjadi di Indonesia yang cenderung berdampak negatif, hal ini di
sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh saran dan
prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif, yang dapat ditimbulkan khususnya
yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi, pertumbuhan penduduk yang
cepat tidak diimbangi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga
menimbulkan pengganguran dimana-mana apalagi di perparah dengan
pemusatan-pemusatan lapangan kerja yang cenderung berada di daerah kota-kota
besar seperti di Jakarta dan sekitarnya.
Pertumbuhan
penduduk kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah dan sempitnya
kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan jadi aspek demografis
mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada
saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat
lain dengan alasan mencari pekerjaan.
Dengan
pesat nya pertumbuhan penduduk ini banyak terjadinya dampak negatif yaitu
sebagai berikut;
·
Terjadinya jumlah pengangguran semakin meningkat
·
kekurangan pangan yang tidak seimbang
dengan jumlah penduduk Indonesia sehingga menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
·
Terjadinya polusi dan kerusakan
lingkungan
·
Terjadinya Kriminalitas yang meningkat
serta tingkat kemiskinan meningkat. Ini disebabkan tidak sesuai nya jumlah
penduduk dan lapangan kerja yang ada di Indonesia. Serta biaya untuk pendidikan
pun meningkat sehingga tidak tercipta kualitas suatu penduduk tersebut dan kuantitas
terhadap mendapatkan pekerjaan, malah mengakibatkan kejahatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi yaitu pangan.
Jadi
setiap tahun nya pertumbuhan tersebut terus bertambah, inilah yang terjadi
kemiskinan yang terus ada yang sulit untuk mengatasi masalah kemisikinan di
Indonesia, Indonesia memiliki kekayaan yang alam yang banyak tetapi kita dalam
mengolah kekayaan tersebut kurang menanganinya dengan baik.
Usaha
yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk
antara lain :
·
Memperluas lapangan kerja melalui
industrialisasi
Dengan
menerapakan penambahan lapangan kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan.
dengan ini kita dapat ,menyesuaikan sesuai dengan taraf hidup penduduk
tersebut, karena pertumbuhan penduduk yang laju taraf hidup manusia semakin
meningkat. dan taraf pendidikan di penduduk lebih diperhatikan supaya untuk
memasuki lapangan kerja tersebut mereka sesuai dengan gaji atau sesuai
kebutuhan mereka.
·
Melaksanakan program Keluarga Berencana
(KB)
Meningkatkan
kesadaran ke masayarakat akan dampak dari lonjak pertumbuhan penduduk, dengan
menerapkan di daerah- daerah yang terpencil, serta melalui slogan-slogan yang
mengajak untuk melakukan keluarga berencana.
·
Meningkatkan produksi pangan sesuai
kebutuhan penduduk
·
Melaksanakan program transmigrasi
Mengurangi
transmigrasi atau urbanisasi. Banyaknya para masyarakat desa mencari kehidupan
layak di kota sehingga mereka berbondong-bondong untuk bekerja di Jakarta,
karena di desa mereka kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu pemerintahan
menciptakan lapangan kerja yang sebesarnya di daerah desa dan buka di kota
pusat. Dengan tanpa adanya keahlian atau pendidikan yang dimiliki kebanyakan
para urban pindah kekota sulit mendapatkan pekerjaan, jika kurangnya
pengetahuan beralih menjadi kriminal seperti perampokan dll
·
Menambah sarana pendidikan dan perumahan
sederhana
Pengertian
kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Penyebab
Kemiskinan
Penyebab kemiskinan
sangat kompleks, sehingga perspektif dalam melihat berdasarkan persoalan real
dalam masyarakat tersebut. Persoalan real dalam masyarakat biasanya karena
adanya kecacatan individual dalam bentuk kondisi dari kelemahan biologis,
psikologis, maupun kultural sehingga dapat menghalanginya untuk memperoleh
peruntungan untuk dapat memajukan hidupnya. Kelompok yang masuk dalam golongan
yang tidak beruntung, yaitu kemiskinan fisik yang lemah, kerentaan,
keterisolasian dan ketidakberdayaan.
Pada umumnya di Negara
Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
• Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia
• Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia
Seperti kita ketahui
lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah
penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk di Indonesia yang tidak
memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di Indonesia
• Tidak meratanya
pendapatan penduduk Indonesia
Pendapatan penduduk
yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relative tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia
mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini yang diusebut tidak meratanya
pendapatan penduduk di Indonesia.
• Tingkat pendidikan
masyarakat yang rendah
Banyak masyarakat
Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan oleh perusahaan yang
mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk memperoleh pendapatan yang
tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi pula atau minimal mempunyai
memiliki ketrampilan yang memadai dehingga dapat memp[eroleh pendapatan yang
dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari sehingga kemakmuran penduduk dapat
terlaksana dengan baik dan kemiskinan dapat di tanggulangi
Langkah-langkah
kebijakan pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia:
1. Menciptakan
lapangan pekerjaan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran. Karena pengangguran merupakan faktor utama penyebab
kemiskinan di Indonesia
2. Memberikan
subsidi pada kebutuhan pokok manusia ,sehingga setiap masyarakat bisa menikmati
makanan yang berkualitas . Hal ini akan berdampak akan meningkatnya angka
kesehatan masyarakat.
3. Memberantas
korupsi, sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat yang tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat tidak
dapat menikmati hak yang sebagai warga negara Indonesia
4. Menggalakkan
program zakat, di Indonesia mayoritas penduduknya adalah agama islam. Dan
didalam ajaran islam zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan
pemerataan kesejahteraan diantara masyarakat dan untuk mengurangi kesenjangan
sosial diantara orang kaya dan miskin. Potensi zakat di Indonesia diperkirakan
mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika dapat dikelola dengan baik
akan menjadi potensi besar untuk menciptakan kesejahteraan di masyarakat.
5. Mendirikan
BLK (Balai Latihan Kerja ) bagi orang kurang mampu sehingga memiliki bekal yang
cukup untuk maju di dunia usaha.
6. Memberi Subsidi bagi orang kurang mampu
seperti BLT ( Bantuan Langsung Tunai), subsidi BBM, dan pengobatan gratis bagi
orang tidak mampu.
7. Menarik minat pengangguran dengan menaikkan
upah minimum sehingga mereka berhasrat untuk bekerja.
Dengan adanya usaha
yang di lakukan pemerintah semua akibat dari pertumbuhan penduduk bisa
meminimalisirkan dan apabila diterapkan dengan secara baik dan benar maka
masalah kemiskinan bisa teratasi dengan baik. Pemerintah juga harus menerapkan
keseimbangan antara penduduk.
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lapangan Pekerjaan
Hampir semua Negara di dunia in termasuk Indonesia tidak
mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup menampung angkatan kerjanya. Bukan
hanya Negara berkembang yang tidak mampu menyediakan lapangan kerja, tetapi
juga Negara-negara maju.
Kurangnya
lapangan pekerjaan merupakan masalah yang harus ditangani sungguh-sungguh.
Alasannya, bekerja atau tidak bekerjanya seseorang berhubungan langsung dengan
kesempatan orang mencari nafkah. Dengan bekerja, seseorang mendapat penghasilan
untuk membiayai hidup dan keluarganya.
Kesempatan
kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan
pekerjaan. Kesempatan kerja di Indonesia di jamin dalam pasal 27 ayat 2 UUD
1945 yang berbunyi: “ tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak.” Dari bunyi pasal 27 ayat 2 UUD 1945 itu jelas bahwa
pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja.
Pemerintah berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi setiap warga negara
karena penciptaan lapangan kerja berhubungan dengan peningkatan pendapatan per
kapita sekaligus pendapatan nasional.
Jumlah
penduduk Indonesia merupakan keempat terbesar di dunia setelah RRC, india, dan
amerika serikat. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata 1,49% sehingga
pada tahun 2006, jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 222 juta orang
(data BPS Maret 2006). Sejalan dengan pertumbuhan penduduk tersebut, jumlah
tenaga kerja dan angkatan kerja juga meningkat. Pada tahun 1980, jumlah
angkatan kerja Indonesia mencapai 53,3 juta orang. Angka ini naik menjadi 106,8
juta orang pada bulan februari 2006 (data BPS ). Dengan demikian, dapat kita
katakan semakain besar jumlah penduduk, semakin besar pula jumlah angkatan
kerjanya
Angkatan
kerja ini menbutuhkan lapangan pekerjaan. Namun umumnya, baik di Negara
berkembang maupun Negara maju, laju pertumbuhan penduuk ( termasuk angkatan
kerjanya) lebih besar daripada laju pertumbuhan lapangan kerja. Oleh karena
itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak berkerja atau
menggangur. Dengan demikian, kesempatan kerja dan pengganguran berhubungan erat
dengan tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan
kerja yang tersedia di suatu Negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi
penduduk usia produktif, sehingga semakin kecil tingkat pengangguran.
Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu Negara, semakin kecil pula
kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif, sehingga semakin tinggi tingkat
pengangguran.
Pengangguran atau tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan
salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai
detik ini, apalagi untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila
kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak
bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang
sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat
dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Berikut ini adalah
beberapa penyebab yang menyebabkan menjamurnya para penganggur di Indonesia.
·
Penduduk yang relatif
banyak. Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, tentunya membawa
dampak yang tidak baik bagi kehidupan social. Kepadatan penduduk ini juga akan
berdampak pada pertambahan jumlah pengangguran.
·
Pendidikan dan keterampilan yang
rendah. Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan
tentunya harus dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang bagus.
·
Angkatan kerja tidak dapat memenuhi
persyaratan yang diminta dunia kerja. Sama halnya dengan poin kedua,
ketidakterpenuhinya persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan
keterampilan yang bagus hanya akan menambahi jumlah pengangguran di Indonesia.
Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang tidak sesuai dengan pasar
kerja.
·
Terbatasnya lapangan kerja yang
ada. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lulusan yang banyak sekali
tiap tahunnya sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan
yang disediakan. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
·
Teknologi yang semakin modern. Di
era globalisasi ini, teknologi sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan
sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat
selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan teknologi. Biaya yang
dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyerap tenaga
kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu pengerjaan.
·
Pengusaha yang selalu mengejar
keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak
(outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering menerapkan
sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka. Apabila mempunyai
pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan ataupun dana pension
kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem pegawai
kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika butuh atau
sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah proyek tersebut
sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu
membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat munculnya pengangguran.
·
Adanya pemutusan kerja dari
perusahaan biasanya disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup
atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang
kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor
impor, dan lain-lain.
·
Pemulangan TKI ke Indonesia. TKI
yang bermasalah di luar negeri sehingga harus di deportasi ke daerah asalnya
tentunya hanya akan menambah daftar panjang para penganggur di Indonesia.
Padahal sebenarnya diharapkan TKI tersebut dapat membantu pemerintah mengurangi
jumlah pengangguran di negeri ini dan menambah devisa Negara.
·
Penyediaan dan pemanfaat tenaga kerja
antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin
saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat
terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan
tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke
negara lainnya.
·
Mendorong majunya pendidikan.
Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satunya penyebab pengangguran
adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang sehingga ia tidak memiliki
pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
·
Pemerintah sebaiknya menyediakan atau
menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat membantu untuk
mengurangi tingkat pengangguran
·
Mendidirkan tempat-tempat pelatihan
keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan,
atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di banyak daerah. Hal ini juga
termasuk cara mengatasi pengangguran. Sehingga orang yang tidak berpendidikan
tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah mereka miliki.
·
Meningkatkan dan mendorong
kewiraswastaan
·
Mendorong terbukanya kesempatan
usaha-usaha informal
·
Meningkatkan usaha transmigasi
·
Meningkatkan pembangunan dengan sistem
padat karya
·
Mengintensifkan program keluarga
berencana
KESIMPULAN :
Jumlah
penduduk yang besar sebagai penyebab timbulnya kemiskinan dan pengangguran,
Tinggi rendahnya jumlah penduduk dipengaruhi oleh proses demografi yakni;
kelahiran, kematian, dan migrasi. Tingkat kelahiran yang tinggi sudah barang
tentu akan meningkatkan tingkat pertumbuhan penduduk. Namun demikian, tingkat
kelahiran yang tinggi di Indonesia kebanyakan berasal dari kategori penduduk
golongan miskin. pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan
dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan,
perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu
kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan
kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.
Untuk
menciptakan lapangan kerja yang banyak sangat bergantung pada besarnya tabungan
nasional (tabungan swasta dan tabungan pemerintah) sangat bergantung pada
pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang tinggi memungkinkan pembentukan
modal yang lebih besar melalui tabungan. Tabungan tersebut memungkinkan terjadi
pembentukan investasi yang mengakibatkan perluasaan dan penciptaan usaha. Hal
ini berarti terbuka kesempataan kerja yang lebih besar bagi angkatan kerja.
SUMBER :
Alam S. 2007.
Ketenagakerjaan dan pengangguran.Jakarta: Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar