Akuntansi Internasional #
Nama : Indina Tarziah
Npm : 23212683
Kelas : 4EB24
Link Blog :
BAB
XII
Manajemen
Risiko Keuangan
A. Apa
Pentingnya Manajemen Risiko Keuangan?
Manajemen
resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk
penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu.
Pentingnya manajemen risiko keuangan:
1. Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang
cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan risiko keuangan.
2.
Adanya harapan besar dari investor
pihak-pihak berkepentinganlainnya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasi
dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Tujuan utama manajemen risiko keuangan
adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko
volatilitas harga yang dihadapi disebut dengan risiko pasar.
Mengapa
Mengelola Risiko Keuangan?
Mengendalikan risiko keuangan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang
mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar. stabilitas aliran kas bisa meminimalkan
kejutan laba, sehingga ekspetasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi
risiko gagal bayar dan kebangkrutan.
B. Peran
Akuntansi
Akuntan
manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi
keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut
sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu
perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko.
Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi
keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup
risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan
hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama
perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol
dari luar negeri dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan
nilai relative terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat
menyebabkan pesaing anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah
daripada anda. Ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para
akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan
harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus
biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi
pergerakan pasar.
Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs
Mengambang Risiko
kurs valuta asing (valas) adalah salah
satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan
multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup:
1) antisipasi pergerakan kurs,
2) pengukuran risiko kurs valuta asing
yang dihadapi perusahaan,
3) perancangan strategi perlindungan yang
memadai, dan
4) pembuatan pengendalian manajemen risiko
internal.
Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu,
dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun ukuran-ukuran defensive memadai
dengan lebih efisien dan efektif.
C. Lindung
Nilai Aset dan Kewajiban yang Diakui atau Kesepakatan Perusahaan yang Tidak
Diakui
Keuntungan
atas kontrak forward secara efektif telah mengimbangi devaliasi nilai mata
uang. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskonkontrak
forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.
Perlakuan akuntansi yang sama dapat
terjadi jika ekportir melakukan perjanjian penjualan untuk mengirimkan barang
dan menerima pembayaran dari importer dan untuk mengirimkan barang segera dan
menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran. Jenis kontrak wajib ini
dikenal sebagai komitmen mata uang asing.
Selain itu, dapat juga terjadi dalam
bentuk erkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil
dari transaksi masa lalu ataupun juga hasil dari komitmen penjualan perusahaan.
Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi
transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas ontrak forward untuk
melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan pada awalnya akan dicatat
dalam ekuitas sebagia bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan
direklasifikasikan menjadi laba kini di dalam periode saat penjualan ekspor
benar-benar dilakukan.
D. Lindung
Nilai Investasi Bersih dalam Operasional Asing
Ketika sebuah
anak perusahaan luar negeri memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak
dikonsolidasikan dengan induk perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi
jika nilai uang asing mengalami penurunan reatif terhadap mata uang induk
perusahaan. Kerugian translasi juga terjadi jika anak perusahaan luar negeri
memiliki kewajiban bersih terpapar dan mata uanga asing miningkat relative
terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan
kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti
menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk
mengimbangi kerugian translasi
E. Berspekulasi
Dalam Mata Uang Asing
Peluang
untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan kontrak forward dan opsi
dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi pada awalnya
dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward merupakan indikator kurs spot yang
terbaik yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian
translasi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs forward
awal dan kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan
perubahan dalam nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila derivatif
keuangan tidak diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran
keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung
pada apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di
luar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat
pada sebuah bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi
diperdagangkan melaui perntara (over-the –counter). Disini pada umumnya
akan digunakan rumus penentuan harga secara matematis. Model penentuan harga
opsi yang disebut model Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
F. Pengungkapan
Melakukan
analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang
dilaporkan dan terhadap karakteristik risiko suatu perusahaan merupakan hal
sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1.
Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk
melakukan transaksi lindung nilai
2.
Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3.
Identifikasi resiko pasar dari pos-pos
yang dilindung nilai
4.
Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5.
Jumlah yang tidak dimasukan dalam
penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung
nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas
lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode
berjalan
G. Tolok
Ukur yang Sesuai
Objek
dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan
resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk
menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem
penilaian kinerja. Acuan ini perlu diperjelas dibagian awal sebelum pembuatan
program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Referensi :
Frederick D.S. dan Meek,
Gary K. 2010. International Accounting. Buku-2.
Jakarta:Salemba Empat.
http://astrisridayanti.blogspot.co.id/2015/06/akuntansi-internasional-manajemen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar