Rabu, 16 Maret 2016

Nama : Indina Tarziah
Npm   : 23212683
Kelas : 4EB24
AKUNTANSI INTERNASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Sudut Pandang Sejarah
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari suatu kondisi nasional ke kondisi lainnya. Semantara dipihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunia.

Sebagai permulaan, sistem pembukuan bersamaan (double-entry-book-keeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yanag kita ketahui berawal dari negara negara kota di Italia pada abad 14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan selama masa akhir pertengahan dan keingionan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan para filsuf di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemuakan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.

Singkat kata, gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai Kepulauan Inggris Perkembangan Inggris Raya menciptakaan kebutuhan yang tidak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi inggris menyebar luar luas tidak hanya diseluruh Amerika Utara tetapi juga diseluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.

Perkembangan yang sama dan kurang lebih serupa juga tejadi ditempat lain. Misalnya, untuk menyebut satu diantara banyak tempat lain, model akuntansi Belanda digunakan juga Indonesia. Sistem akuntansi Prancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada di bawah pemerintah Prancis, sedangkan kerangka pelaporan sistem jerman terbukti berpengaruh di Jepang, Swedia, Kekaisaran Rusia.

Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul juga secara bersamaan. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Filiphina, Swedia, dan Taiwan.

Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat secara erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

B.     Sudut Pandang Kontemporer
Apabila usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting disatu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus menerus atas hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.

Pengendalian nasional terhadap modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional Apendiks 1-1 menyajikan informasi terpilih atas perubahan dalam kebijakan sektor keuangan pada beberapa negara maju dan berkembang selama kurun waktu tiga dasa warsa terakhir, dan menggambarkan usaha-usaha pemerintah nasional untuk membuka perekonomian terhadap perusahaan swasta, investor, dan bisnis internasional. Hal ini menunjukkan bahwa, dengan beberapa pengecualian, terdapat tren yang kuat diseluruh dunia selama periode ini untuk melakukan privatisasi atas perusahaan keuangan milik pemerintah (terutama bank) dan untuk mengurangi atau menghilangkan pengendalian valuta asing dan pembatasan dalam investasi lintas batas. Sebagaimana akuntansi adalah bahasa bisnis, demikian juga interaksi ekonomi lintas perbatasan mensyaratkan juga bahwa pelaporan akuntansi dalam satu wilayah negara secara terus menerus digunakan dan pahami oleh para ahli dinegara lainnya.

Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terinterigasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efesien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi termasuk jasa akuntansi, maka dialih kontrakkan (outsourced) kepada siapa saja dengan ukuran apapun, dimana saja didunia yang memiliki kemampuan yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara, dan pelangan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelangan, dan pelangan dari pelangan.

Ilustrasi kontemporer proses alih kontrak ini, dalam memproduksi Proliant ML 150, sebuah kotak kecil yang dapat menolong perusahaan antara lain dalam mengelola basis data pelanggan dan menjalankan sistem email, di antara lain, Hewlett-Packcard (H-P) beralih ke sumber-sumber tenaga kerja murah yang sudah umum: Cina dan India. Meski demikian H-P memutuskan untuk juga membuat beberapa ML 150 di lokasi-lokasi dengan biaya yang lebih tinggi, seperti Singapura dan Australia, disetujui di Houston, dan kemudian dipindahkan kepada sebuah kontraktor luar Taiwan. Meskipun Cina memiliki tingkat upah yang rendah, tingkat upah hanyalah satu bagian dari sistem manufaktur yang sangat khusus. Pertimbangan mulai dari logistik hingga kebijakan tarif dilaporkan membuat H-P tidak diletakkan seluruh produksinya di Cina. Akan memerlukan waktu yang lama untuk sebuah mesin yang dihasilkan di Cina agar dapat diterima oleh pelanggan di pasar Asia lainnya. Lebih lanjut, pengiriman barang ke India akan menyebabkan terjadinya tarik yang tinggi, sehingga masuk akal untuk memproduksi beberapa ML 150 di India dengan beberapa bagian yang di impor untuk pasar lokal. Semua mata rantai dalam contoh proses alih kontrak diasosiasikan.

Didorong oleh perkembangan ganda yang baru dijalankan, ada beberapa faktor yang menyumbang makin pentingnya masalah-masalah yang dibahas dalam buku ini.

TAMPILAN 1-1 proses alih kontrak untuk ProLiant ML 150 Hewlett-Peckard
            India
               5
            Cina                             Taiwan
               5                                    4
            Australia
                                               
                                                Singapura                    Houston
                                                    5 3 1                              2

C.    Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan yang berakar dari masa lampau ini akan terus berlanjut tanpa terputus. Ketika dimasa lalu perdagangan jasa biasanya kalah penting jika dibandingkan dengan perdagangan barang. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat daripada perdagangan barang ekspor dari impor saat ini menurut wilayah dan beberapa perekonomian terpilih dijelaskan pada tampilan 1-2.

Apa yang telah diperlihatkan pada tampilan 1-2 adalah komposisi ekpor dan impor setiap wilayah. Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan pada tingkat mikro, seseorang hanya perlu mengamati pegungkapan organisasi luar negeri setiap MNC besar.

TAMPILAN 1-2 Perdagangan barang dagang 
Total Perdagangan Barang Dagang



unit: Dolar AS pada harga saat ini (juta dolar)

Wilayah
Aktivitas
Kompanyon
1985
1990
1995
2000   
           2005
Afrika
Ekspor
Dunia
83.700
106.000
112.000
147.800
297.700
Afrika
Impor
Dunia
75.600
99.600
126.700
129.400
249.300
Asia
Ekspor
Dunia
416.400
792.400
1.446.800
1.836.200
3.050.900
Asia
Impor
Dunia
386.600
761.500
1.403.300
1.677.100
2.871.000
Eropa
Ekspor
Dunia
846.245
1.684.940
2.335.635
2.633.930
4.371.915
Eropa
Impor
Dunia
826.075
1.750.925
2.334.760
2.774.755
4.542.675
Timur Tengah
Ekspor
Dunia
102.200
138.400
151.000
268.000
538.000
Timur Tengah
Impor
Dunia
87.800
101.300
132.500
167.400
322.100
Amerika Utara
Ekspor
Dunia
336.560
562.035
856.550
1.224.975
1.477.530
Amerika Utara
Impor
Dunia
452.660
684.460
1.015.760
1.687.580
2.284.735
Amerika Tengah
/Selatan
Ekspor
Dunia
81.800
106.000
148.900
195.800
354.900
Amerika Tengah
/Selatan
Impor
Dunia
65.400
85.900
176.900
206.300
297.600
Dunia
Ekspor
Dunia
1.954.000
3.449.000
5.164.000
6.452.000
10.431.000
Dunia
Impor
Dunia
2.015.000
3.550.000
5.284.000
6.724.000
10.783.000



Total Perdagangan dalam Jasa Komersial



Unit: Dolar AS pada harga saat ini (juta dolar)
Wilayah
Aktivitas
Kompanyon
1985
1990
1995
2000
2005
Afrika
Ekspor
Dunia
11.100
18.600
25.700
31.300
56.900
Afrika
Impor
Dunia
20.700
26.500
34.400
37.400
69.300
Asia
Ekspor
Dunia
60.800
131.500
257.800
309.500
525.300
Asia
Impor
Dunia
77.400
178.800
328.100
367.900
573.500
Eropa
Ekspor
Dunia
597.100
721.900
1.244.800
Eropa
Impor
Dunia
560.200
674.100
1.120.100
Timur Tengah
Ekspor
Dunia
33.100
54.900
Timur Tengah
Impor
Dunia
48.800
85.400
Amerika Utara
Ekspor
Dunia
75.700
135.500
171.200
268.200
366.300
Amerika Utara
Impor
Dunia
75.700
135.500
171.200
268.200
366.300
Amerika Tengah/
Selatan
Ekspor
Dunia
13.600
22.400
34.600
47.100
68.200
Amerika Tengah/
Selatan
Impor
Dunia
16.700
24.900
45.300
54.600
70.500
Dunia
Ekspor
Dunia
381.600
780.500
1.185.100
1.491.000
2.414.300
Dunia
Impor
Dunia
401.100
820.500
1.200.700
1.474.600
2.374.400

Topik akuntansi yang utama berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing. Sebagai contoh, misalkan Heineken melakukan ekspor sejumlah bir kepada sebuah importir Brasil dan mengirimkan tagihan dalam mata uang real Brasil. Seandainya nilai real mengalami penurunan relatif terhadap euro sebelum dilakukannya pembayaran, Heineken akan mengalami kerugian dakam mata uang asing karena real akan menghasilakan euro yang lebih kecil pada saat konversi setelah devaluasi dibandingkan sebelum devaluasi, pengukuran kerugian transaksi tidak secara langsung.

Saat ini, bisnis internasional melebihi perdagangan luar negeri dan meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang melipiti pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya,usaha patungan, atau aliansi stategis.

Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu negara.

Kemudian terdapat pula pilihan mengenai kurs nilai tukar yang digunakan mengonvensi akun-akun luar negeri kedalam satu mata uang pelaporan. Terdapat bermacam macam kurs nilai tukar yang dapat digunakan oleh MNC. Oleh karena jarang sekali kurs nilai tukar yang berubah ubah penyajian kembali akun yang menggunakan kurs nilai. Hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan kerugian yang dapat menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan dan persepsi tingkat resiko dari suatu operasi multinasional. Seperti yang dapat diduga, perlakuan akuntansi untuk keuntnngan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam diseluruh dunia.

Para pembaca domestik bukanlah satu-satunya pihak menjadi sasaran utama dalam entitas pelaporan. Bagaimanakah halnya dengan laporan bagi pembaca yang berdomisili diluar negeri? Kebutuhan informasi mereka haruslah diperhitungkan khususnya pada saat suatu firma hendak memperoleh akses pada sumber sumber pendanaan luar negeri dan dalam batasan biaya yang wajar. Pertimbangan atas akses pasar dan biaya pendanaan pada gilirannya berkaitan dengan sifat dasar dan kualitas dari komunikasi keuangan eksternal firma yang bersangkutan. Bukti menunjukkan bahwa beberapa penanaman modal institusional memperlihatkan adanya bias dalam pilihan-pilihan portofolio mereka, yang disebabkan adanya standar yang berbeda antara negara asal mereka dengan standar negara lain yang menjadi sasaran investasinya. Hal ini menyebabkan para investor cenderung berinvestasi pada firma-firma non-domestik yang menggunakan metode laporan dan penghitungan sesuai dengan kerangka kerja GAAP yang lebih biasa digunakan.

Pelaporan eksternal pengguna internal (manajer keuangan dan akuntansi) juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional.

D.    Inovasi Keuangan
Manajemen resiko telah menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit, dan ekuitas menjadi hal yang biasa dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini tidak semerta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada risiko menderita kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam mengidentifikasikan resiko yang mereka hadapi berasal dari kerentanan tersebut, memutuskan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan. Pertumbuhan jasa manajemen risiko  yang cepat memungkinkan perusahaan dapat mempertinggi nilai perusahaan dengan mengatur manajemen risikonya. Investor dan pemegang saham perusahaan lainnya mengharapkan manajer keuangan untuk mengidentifikasikan dan secara aktif mengelola eksposur tersebut. Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko keuangan kepada pundak orang lain. Meski demikian, beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku keuangan, yang banyak di antaranya berada ribuan mil jauhnya. Tampaklah jelas adanya  ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingungan yang timbul  dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan. Mereka yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.

E.     Kompetisi Global
Faktor lain yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional.

Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas (Return on equity-ROE). Dalam membandingkan ROE suatu perusahaan konsumsi tahan lama dari Amerika dengan Electrolux dari Swedia, apakah anda benar-benar membandingkan apel dengan apel atau apakah anda membandingkan apel dengan jeruk? Perbandingan ROE AS dengan ROE Swedia akan seperti membandingkan apel dengan jeruk. Sejak Swedia sebagai anggota komunitas Eropa, Electrolux saat ini disajikan dengan menggunakan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS). Angka ini diikuti dengan sejumlah penyesuaian yang diperlukan untuk menyajikan ulang angka-angka tersebut menurut suatu dasar yang konsisten dengan GAAP AS. Serangkaian penyesuaian yang serupa juga diperlukan untuk ekuias pemegang saham. Para pembaca laporan keuangan yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan perhitungan penyesuaian yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

F.     Merger dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila umumnya merger diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan.

Sebagai contoh, penilaian perusahaan seringkali didasarkan pada faktor-faktor berbasis harga seperti rasio harga atas laba (P/E). Pendekatan di sini adalah untuk menurunkan rata-rata faktor P/E untuk perusahaan yang sebanding dalam industri dan menerapkan  faktor ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk menghasilkan harga penawaran yang memadai. Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa faktor E (laba-earnings) dalam ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.

Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbukan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian,  jika perusahaan A di negara A diperbolehkan untuk menempatkan muhibah (goodwill) yang dibeli langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B jika sedang mengakuisisi suatu target perusahaan. Perusahaan A dapat menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi, hal ini karena perusahaan A tidak mengurangi pendapatannya dari kelebihan premium yang dibayarkan.

G.    Internasionalisasi Pasar Modal
Faktor yang mungkin banyak yang menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dolar. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak naik secara dramatis sejak tahun 1990. Bank investasi Russel, Greenwich Associstes,Morgan Stenley, Merril Lynch, Grail Partners, semuanya telah memperkirakan bahwa investasi perlindungan dana retail secara mendunia akan mengalami kenaikan hingga 2,5 triliundolar pada tahun 2010. Seluruh kenaikan ini mewakili sekitas 14,3% dari tingkat perkembangan tahunan gabungan sejak tahun 2005.

Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia. Selama lebih dari sepuluh tahun, kapitalisasi pasar modal dunia telah bertambah lebih dari dua kali lipat hingga mendekati angka sekitar 40 triliun dolar.Federasi Bursa Efek Dunia (Wold Federation of Exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan domestik yang terdaftar di beberapa tempat meningkat dan di tempat lain justru menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak secara signifikan. Hal ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya merger dan akuisisi yang telah ikut berperan dalam merampingkan beberapa entitas perusahaan yang terdaftar.

Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik, dan Eropa, termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah. Sejak peristiwa tragis 9/11, pasar modal di seluruh tiga wilayah tersebut telah berkembang secara signifikan. Dalam konteks kapitalisasi pasar modal domestik, wilayah Amerika telah mengalami peningkatan tahunan keseluruhan dengan kisaran 13 persen, melonjak dari 11.931 triliun dolar di tahun 2002 hingga 19.458 triliun dolar pada 2005; Eropa 17,2 persen, meningkat dari $6.465 triliun hingga $12.206 triliun; dan Asia-Pasifik meroket 20 persen, naik dari $4.437 triliun hingga $9.310 triliun.

H.    Ekonomi Amerika dan Eropa Barat
1.      Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik nilai perdagangan saham asing (di luar Bursa Efek London-LSE), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat. Kapitaliasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap total global berada pada posisi 47,5 persen pada awal tahun 2006.
Namun di Amerika sekalipun, kuatnya tuntutan kompetisi global juga makin dirasakan. Komite pengaturan pasar modal (The Committee on Capital Market Regulation), yang anggota-angotanya ditunjuk langsung oleh SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah (Federal Reserve Boards of Governors) dan departemen keuangan Amerika Serikat, telah menetapkan bahwa Amerika Serikan akan kehilangann pengaruhnya dalam Pasar Modal dunia kecuali jika Amerika merampinkan berbagai ketetapan peraturan pemodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.



2.      Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara singnifika turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1900-an. Faktor terkait di Eropa Kontimental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor non-institusional (non-lembaga), yang hingga pasar Eropa telah tumbuh siring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union).

Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyka investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan harus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan. Lagi pula, kelahiran mata uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan terus berlanjut.

Persaingan terus menerus di antara Bursa Efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun 1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan investor untuk meningkatkan kredibilitas karena mereka dan untuk menarik minat para investor baru. Investor ekternal, secara khusus berarti investor luar negeri dan investor institusional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan. Sebagai tambahan, perkembangan pasar modal telah menjadi hal yang begitu penting bagi pemerintahan nasional dan juga bagi mereka yang mengatur regulasi pasar, yang semuanya bersaing demi mendapatkan pengakuan dan nama baiknya dari pada regulator sekuritas dan bursa efek di Eropa yang telah menerapkan tata peraturan pasar yang lebih ketat dan saat ini justru makin memperkokoh upaya menegakkan tata peraturan tersebut.

3.      Asia
Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi  wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.

Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Beberapa pemerintah negara di Asia secara periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukan intervensi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan memanipulasi pasar bukanlah hal yang tidak mungkin.

Namun demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada dibawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya beberapa pasar Asia-Pasifik (Seperti Cina, India, Korea, Taiwan dan Hong Kong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.

I.       Pencatatan  dan  Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas negara tidak merupakan fenomena kesempatan. Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara-negara di mana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan pelanggan utama.

Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respons, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.

Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit dan bursa efek saling berhubungan. Negara asal, industri dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Lagi pula biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda perlu dipahami. Seorang pengusaha yang berencana untuk meningkatkan jumlah modal berkata, “Saya berbicara dengan tiga bank investasi mengenai hal itu dan saya mendapatkan tiga jawaban yang berbeda tentang pasar manakah yang tepat untuk saya”. Derap perubahan yang terjadi dipasar-pasar modal seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat. Salah satu contoh adalah makin bertambah pentingnya konsolidasi dan kerja sama di antara bursa efek dunia. Dalam suatu kebijakan strategisnya, bursa efek New York baru-baru ini mengakuisisi Euronext, yang merupakan gabungan bursa efek hasil merger antara bursa Amsterdam, Brussels, Lisbon, dan Paris. Kebijakan ini menghasilkan terciptanya bursa efek transatlantik (lintas atlantik) yang pertama di dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan didominasi oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara signifikan meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor internasional. Pada saat yang sama, bangkitnya pasar-pasar modal baru, seperti London Alternative Investment Market (AIM), Alternext Prancis, dan Entry Standart Jerman, akan makin memperluas jangkauan perusahaan-perusahaan yang saat ini mampu melepaskan diri dari obligasi atau ikatan0ikatan keuangan dan utang lokal. Seluruh perkembangan ini menghadapkan kita pada situasi yang sangat kompleks bagi regulasi laporan keuangan.



Daftar Pustaka

Choi D.S., Frederick & Meek K. Gary. 2010. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 6 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar